Kamis, 26 April 2012

imunokimia


BAB 1
A.      Pendahuluan
Sistem imun merupakan suatu pertahanan tubuh untuk melindungi tubuh dan menghancurkan zat anti.
Dibedakan menjadi spesifik dan non-spesifik.
Ciri-ciri sistem imun non-spesifik yaitu:
- Sudah ada sejak lahir
- Mekanismenya sudah bekerja
- Tidak spesifik terhadap agen tertentu
Contoh : kulit, air mata, bulu mata (menangkal cahaya), berkedip, alis (keringat), lisozim (dalam air liur), vagina (ph 4), batuk, bersin.
Imunitas bawaan
Imunitas didapat
B.       Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan imunokimia?
2.      Apa peran dari imunokimia?
3.      Jelaskan imunoglubolin sebagai protein yang terlibat dalam imunokimia?

BAB 2
A.      Pengertian
Imunokimia adalah suatu kajian imunologi yang berfokus pada level kimia/ biokimia. Imunokimia juga menerangkan secara rinci molekul -molekul dan reaksi- reaksi yang terlibat dalam sistem kekebalan, ini berkembang pesat dengan adanya teknik laboratorium canggih (RIA, ELISA, Immunochemistry, dll). imunokimia berfungsi menerangkan reaksi kimia masuknya benda asing. contoh lewat pencernaan, urine, dan lain-lain. setelah itu, dibahas juga reaksi- reaksi yang terjadi di dalamnya.
Pada organisme tinggi, sistem kekebalan merupakan salah satu dari tiga jajaran utama pertahanan tubuh, yaitu :
1.    Kulit dan berbagai epitel pelapis alat tubuh, berfungsi sebagai pelindung terhadap kontak dengan lingkungan.
2.    Mekanisme non spesifik pada tiap inang, yaitu untuk mengatasi mikroorganisme patogen seperti pelepesan sel, pengaturan pH, bersin, dsb.
3.    Sistem kekebalan tubuh itu sendiri.
Dalam sistem kekebalan tubuh akan melibatkan antibodi dan antigen, antigen yang masuk akan ditolak oleh tubuh melalui 2 cara, yaitu:
1.    Dengan membuat suatu protein khusus (antibodi) yang akan melekat pada bahan asing (antigen), tanggapan ini disebut Respon Kekebalan Humoral.
2.    Dengan peran sel limfosit khusus, yaitu sel T. Limfosit yang punya kemampuan untuk mengikat antigen dan akan dimusnahkan, tanggapan ini disebut Respon Kekebalan Selular.

Kedua tanggapan tersebut berkaitan erat dengan sel darah putih. Dan yang      terdapat dalam sel darah putih antara lain:
1.    Reaksi hypersensitive
2.    Helper T- Cells
3.    Killer T cells
4.      Sel  NK natural killer
Sel-sel NK dapat membunuh sel-sel sasaran tanpa mensintesa sebelumnya Antigen spesifik, aktivitasnya tidak memerlukan adanya MHC kelas I pada sel-sel target. Diperkirakan sel-sel NK ambil bagian dalam pengawasan tumor yang mulai timbul dan juga terhadap pertumbuhan metastatik tumor. Berkembang dalam bone marrow, kemudian diperoleh dalam peripheral blood, sel pit (sinusoid liver) dan sinusoid limpa Dapat mensekresi interferon gamma, dan  secara spontan membunuh sel yang diinfeksi virus dan sel-sel tumor.
1)       mungkin salah satu dari sel T Sitotoksik
2)      Mempunyai reseptor yang berikatan dengan bagian dari molekul IgG.
3)      Saat berikatan, sel-sel NK memasukkan suatu protein ke sel target, menyebabkan sel target membengkak dan pecah. Markernya CD 16
NK cells merupakan suatu grup yg disebut  "large granular lymphocytes".  Sel-sel ini bersifat non-specific, MHC unrestricted cells berperan untuk eliminasi sel-sel   neoplastik atau tumor, Mekanisme bagaimana sel ini mengenal sel sasarannya belum diketahui secara jelas. Kemungkinan terdapat beberapa tipe NK-determinant yg diekspresikan oleh sel sasaran yg dikenal oleh reseptor NK-receptor pd permukaan sel NK . Begitu sel sasaran dikenali pemusnahan mungkin sama dengan cara kerja CTL.
5.      Macrophages
Sel fagosit mono nukleus non limfosit. Ada pada jaringan dan dalam darah, derivat dari stem sel monositic. Penting sebagai sel pelengkap pada respon imun Makrofag khusus ada pada beberapa lokasi, sel-sel Kupffer dan histiosit.
Makrofag dan monosit yang baru direkrut melakukan fagositosis serta membunuh mikroorganisme di dalam sel. Makrofag juga mampu membunuh secara ekstraseluler. Makrofag mendukung perbaikan jaringan dan beraksi sebagai antigen-presenting cells (APC), yang diperlukan untuk memicu respon imun spesifik.
6.      Complement
Complement merupakan suatu grup protein serum yang berkerja sebagai komplemen aktivitas antibodi untuk melenyapkan patogen.  Adalah suatu kaskade enzim yang membentu pertahanan tubuh thd infeksi. Complement bukan bersifat spesifik thd antigen dan komponennya diaktifkan dengan segera bila terdapat patogen, sehingga digolongkan dalam imunitas didapat (innate immunity). Akan tetapi adapula antigen yang dapt mengaktifkan protein komplemen sehingga aktivasi komplemen sebagian digolongkan pula dalam  humoral immunity.
Complement menstimulasi inflamasi, memfasilitasi fagositosis antigen dan lisis dari beberapa macam sel secara langsung.Karena merupakan suatu agen inflamasi yang kuat maka aktivitasnya diregulasi secara ketat. Complement protein diproduksi secara konstitutif oleh makrofag dan hepatosit. Yg terdapat dalam sirkulasi merupakan sebagai molekul yg belum aktif. Sebagian besar protein komplemen merupakan  pro-enzyme (zymogen) dan sebagian ditemukan pula pada permukaan sel.
7.      Classical pathway
Aktivasi dependen thd Ab, terjadi bila C1 berinteraksi dengan Ag-IgM atau aggregated Ag-IgG complexes, atau Ab-independent, yg terjadi bila  polyanion (eg, heparin, protamine, DNA dan RNA dari sel apoptotic), gram-negative bacteria, atau terikat pada C-reactive protein yg bereaksi langsung dengan C1. Pathway ini  diregulasi oleh C1 inhibitor (C1-INH).
8.      Lectin pathway
Aktivasi adalah Ab-independent; yang terjadi bila  mannose-binding lectin (MBL), suatu protein  serum, terikat pada gugus manosa atau fruktosa pada dinding sel bakteri, dinding sel ragi (yeast), atau virus. Secara fungsionil dan struktural jalur ini menyerupai jalur klasik.
9.      Alternate pathway
Aktivasi terjadi bila komponen permukaan sel mikroba (a.l., yeast walls, bacterial cell wall lipopolysaccharide [endotoxin]) atau Ig (a.l., nephritic factor, aggregated IgA) memecah sebagian kecil C3. Jalur ini diregulasi oleh properdin, factor H, dan decay-accelerating factor. Ke 3 jalur itu  kemudian akan mengerucut menjadi suatu jalur final bersama bilamana C3 convertase memecah  C3 menjadi C3a dan C3b. Pemecahan C3 akan menghasilkan pembentukan  membrane attack complex (MAC), yg merupakan komponen sitotoksik sistem komplemen.  MAC menyebabkan  lysis dari sel-sel asing.
B.       Peran imunokimia
Beberapa contoh peran imunokimia:
1.      Antibodi dan immunoglobulin merupakan suatu glikoprotein. dalam biokimia adalah DNA, suatu polinukleotida.
2.      Interaksi antigen antibodi merupakan interaksi kimiawi yang dapat
dianalogikan dengan interaksi enzim dengan substratnya. Spesifitas
kerja antibodi mirip dengan enzim.
3.      Pemberian transfusi darah yang tidak sesuai akan menimbulkan
hemolisis,, koagulasi. Landsteiner menemukan golongan darah ABO pada
tahun 1900. penentu golongan darah ternyata adalah glikoprotein yang
ditemukan beberapa puluh tahun kemudian.
C.       Beberapa  protein yang  terlibat dalam system kekebalan tubuh
1.         Immunoglobulin
Antibodi adalah suatu golongan dari serum protein yang dipicu setelah mengalami kontak dengan antigen. Mereka terikat secara khusus terhadap antigen yang memicu pembentukan mereka. Immunoglobin (Ig) adalah sinonim untuk antibodi. Banyak antibodi lemah pada pH netral dan ditemukan dalam fraksi gama globulin dari serum.
Semua molekul Antibodi memiliki 4 struktur rantai polipeptida dasar yang terdiri atas 2 rantai berat (H) yang identik dan dua rantai ringan (L) yng identik, distabillkan dan disambungsilangkan oleh ikatan disulfide intrachain dan interchain. Rantai berat mempunyai karbohidrat (biru). Antibodi berbeda kelas mungkin terdiri atas polimer dari empat struktur rantai. Rantai berat tergantung pada golongan )Î,a,d,m,gterdiri dari 5 tipe mayor ( antibodinya, dan terdiri atas 450 -600 residu asam amino. Rantai ringan dan mempunyai 230 residu asam amino. )l,kterdiri dari 2 mayor tipe ( Baik rantai berat maupun ringan dibungkus ke dalam domain.
Antibody juga mempunyai fungsi antara lain; Antibodi adalah molekul bifungsional. Fungsi pertama mereka adalah untuk mengikat ke antigen dan yang kedua adalah untuk berinteraksi dengan jaringan induk. Dengan cara ini, mereka bertindak sebagai sebuah adaptor yang dapat menyambungkan berbagai antigen ke sel – sel yang mempengaruhi reaksi imun. Tempat mengikat antigen berada di domain daerah V, sementara domain dari daerah Fc berinteraksi dengan sel – sel dari sistem imun. Antibodi disintesis dalam sua wujud yang berbeda.
Immunoglobulin akhir- akhir ininama imunoglobulin ini populer di masyarakat karena penggunaanya dalam bahan makanan sebenarnya imunoglobulin itu sendiri adalah suatu glikoprotein yang berperan menghantarkan tanggapan kekebalan pada organisme tinggi.
imunoglobulin mempunyai banyak fungsi, beberapa diantaranya adalah:
a.       Mengikat antigen, yang dilakuakan lewat perantaraan fragmen Fab, khususnya pada daerah variabel dari rantai H dan L.
b.      Dua ciri utama imunoglobulin (Ig) adalah specifitiy (kekhususan/ spesifitas) dan diversity (keanekaragaman). Spesifitas berkaitan dengan kemampuan Ig tertentu untuk berinteraksi dengan antigen tertentu. karena terdapat antigen dalam jumlah banyak dan beraneka ragam, diperlukan juga Ig dlama jumlah banyak dan beranekaragam.
c.       Fungsi biologis lain yang dilakukan lewat perantaraan Fc. Fungsi biologis ini antara lain adalah pengikatan komplemen, fasilitas fagositosis, fiksasi pada kulit dan pengangkutan melewati barier plasenta.
Beberapa macam immunoglobulin seperti, Ig G adalah serum immunoglobulin mayor, dan mengkonstitusi mayoritas dari respon sekunder terhadap sebagian besar antigen. Ig G dipindahkan melewati plasenta (di dalam tubuh manusia) untuk menyediakan protein dalam kehidupan neonatal. Sebagian besar subkelas Ig G mengikat C1q 2 untuk mengaktifkan jalan komplemen klasik. IgG dapatgdengan tempat C bertindak sebagai sebuah opsonin dengan menjembatani antigen ke dalam neutrofil dan makrofag reseptor Fc. IgG juga dapat mensensitivitaskan sel yang ditargetkan untuk dihancurkan oleh sel K.
IgM adalah sebuah pentamer dari struktur empat rantai dasar. IgM adalah kelas kelas pertama yang akan dihasilkan baik saat perkembangan sistem imun dan pada saat respon primer. IgM memperbaiki komplemen dengan sangat efisien dan dapat menjadi komponen utama dari respon terhadap antigen bebas T.
IgA muncul sebagai monomer, dimer dan polimer dari unit 4 rantai dasar ynag ada dalam kehidupan manusia sebagian besar dalam bentuk monomer, dan dalam spesies lain sebagai dimer. IgA adalah kelas imunogobulin hasil sekresi yang paling lazim, dimana IgA melindungi membran mucus. IgA juga dapat ditemukan di kolostrum dan secara khusus IgA sangat penting dalam melindungi neonatal spesies yang tidak memindahkan IgG melewati plasenta.
IgD adalah jejak Ig dalam serum dan bertindak sebagai reseptor permukaan sel pada sebagian besar sel B. Kegunaanya belum diketahui. IgD mungkin saja memainkan peran dalam pengendalian fungsi sel B dan perkembangan memori, atau mungkin hanya sekedar barang peninggalan evolusi.
IgE(reagen) mengikat ke reseptor Fc pada sel – sel tiang dan basofil dimana IgE mensensitifitaskan mereka untuk melepaskan mediator parmakologikal setelah kontak dengan antigen. IgE mungkin saja secara khusus penting dalam proteksi terhadap infeksi helminth, tapi IgE juga menengahi reaksi hipersensitivitas tipe 1.
Membran Immunoglobulin adalah membrane protein integral dari sel – sel B, bertindak sebagai reseptor antigen dari sel – sel B. Immunoglobulin hasil sekresi secara sruktural identik dengan immunoglobulin membran dengan perkecualian bahwa mereka kekurangan bagian trans membran dari asam amino pada Ig membran C-terminus. Ig hasil sekresi terdapat pada sekresi dan fluida ekstraseluler.
Reseptor Fc. Reseptor Fc adalah protein membran integral yang mengikat derah Fc antibodi. Mereka adalah kelas (dan kadanag – kadang subkelas) yang spesifik. Banyak fungsi antibodi yang terpengaruh dengan pengikatan mereka terhadap reseptor Fc pada sel – sel.
Komponen pensekresi adalah sebuah poipeptida yang disintesis oleh sel – sel epithelial (bukan oleh sel– sel B) yang melekat ke dimer IgA pensekresi melalui ikatan disulfida. Komponen pensekresi adalah sebuah bagian esensial dari sistem transport IgA, dan komponen penskresi juga melindungi IgA dari pencernaan oleh enzim di dalam usus.



DAFTAR PUSTAKA
Slamet . 2011. Imunokimia. Tersedia di
Nurwati, Ida. 2009. Imunokimia. Tersedia di
Risqisani. 2010. Antibody. Tersedia di
Ashary. 2008.  Imunokimia . Tersedia di
diakses 15 april 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please type your comment