Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah
berasal dari bahasa Yunani,
yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan
pertama. Protozoa merupakan kelompok
lain protista
eukariotik.
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan
Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai
sifat antara algae
dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya
berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami
kehilangan klorofil
dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup
pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke
dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae
genus Chlamydomonas
yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan
contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa.
Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya
eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan
dari jamur karena
dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir
karena tidak dapat membentuk badan buah.
Bentuk Tubuh
Biasanya
berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah
mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat
di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic.
Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel).
Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh
dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran
tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola,
bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu.
Juga ada memiliki fligel atau bersilia.
Habitat
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang
basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar,
atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik,
hidup pada organisme inang.
Inang protozoa yang bersifat parasit
dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata
yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah
atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang
tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton.
Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut.
Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau
genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam
usus termit atau di dalam rumen
hewan ruminansia. Beberapa protozoa
berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit serius.
Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi
makanan untuk ikan dan hewan lainnya. [2].
Protozoa hidup secara soliter
atau bentuk koloni. Didalam ekosistem
air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh
membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan
lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa
memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi
lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista.
Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel antara lain nucleus,
badan
golgi,
mikrokondria,
plastida,
dan vakluola.
Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik
(heterotrof),
yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof),
yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit
dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik,
yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula
yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel,
terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa
meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam
perjalanan evolusinya.
Ciri-ciri
Protozoa
adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari
Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri
dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan
mitokondria. Ciri-ciri umum :
- Organisme uniseluler (bersel tunggal)
- Eukariotik (memiliki membran nukleus)
- Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
- Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
- Hidup bebas, saprofit atau parasit
- Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
- Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela [3]
Ciri-ciri
prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa
berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa
yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai
sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.
Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang
biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka
mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan
pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan
pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing=masing menyelubungi inti selnya.
Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah,
maka terbentuknya dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru dan
sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara
terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentu kista.
Didalam kista amuba dapt membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kacil.
Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan
amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah
sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.
Morfologi Protozoa
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola
dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau
untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda
pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif
(trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan
yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya.
Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah
menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak
mengandung selulosa
atau khitin
seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik,
yang ditandai dengan fleksibilitas
ektoplasma
yang ada dalam membran
sel.
Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat
keras yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat
mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian
dan Heliozoan
dapat menghasilkan skeleton.
Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil.
Kerangka luar Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga
koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur. Protozoa
merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia
(kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif.
Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa
dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara amoeboid
dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke
dalam Mastigophora, yang bergerak dengan
silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora,
dan yang tidak dapat bergerak serat merupakan parasit hewan maupun manusia
dikelompokkan ke dalam Sporozoa.
Mulai tahun 1980, oleh Commitee
on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist,
mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu Sarcomastigophora,
Ciliophora,
Acetospora,
Apicomplexa,
Microspora,
Myxospora,
dan Labyrinthomorpha.
Pada klasifikasi yang baru ini, Sarcodina
dan Mastigophora digabung menjadi satu
kelompok Sarcomastigophora,
dan Sporozoa
karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh protozoa
yang termasuk Sarcomastigophora
adalah genera Monosiga,
Bodo,
Leishmania,
Trypanosoma,
Giardia,
Opalina,
Amoeba,
Entamoeba,
dan Difflugia.
Anggota kelompok Ciliophora
antara lain genera Didinium,
Tetrahymena,
Paramaecium,
dan Stentor.
Contoh protozoa kelompok Acetospora
adalah genera Paramyxa.
Apicomplexa
beranggotakan genera Eimeria,
Toxoplasma,
Babesia,
Theileria.
Genera Metchnikovella
termasuk kelompok Microspora.
Genera Myxidium
dan Kudoa
adalah contoh anggota kelompok Myxospora.
Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik
nonfotosintetik,
tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung ananaerobik
misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa
aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim
untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron
dan atom hidrogen
ke oksigen.
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri)
atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa
yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul
kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak
dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis.
Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh
kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil
terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam
vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan
secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari
kelompok Sarcodina.
Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap
kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran
vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke
dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola
membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma
secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara
inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata,
ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat
digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke
dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui
sitopig yang terletak disamping sitosom.
Adaptasi
Sebagai predator,
mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri, dan microfungi. Protozoa memainkan
peran baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari rantai
makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi
bakteri dan biomas. Protozoa dapat menyerap
makanan melalui membran sel mereka, beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi
dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau "mulut
pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua protozoa yang mencerna
makanan di perut mereka seperti kompartemen disebut vakuola.
Sebagai komponen dari mikro-dan
meiofauna, protozoa merupakan sumber makanan penting bagi microinvertebrates.
Dengan demikian, peran ekologis protozoa dalam transfer
bakteri dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan adalah penting.
Protozoa seperti parasit malaria (Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting
sebagai parasit dan symbionts dari hewan multisel.
Beberapa protozoa memiliki tahap
kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif (misalnya trophozoites) dan kista
aktif. Seperti kista, protozoa dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti
terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa
akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Menjadi
spesies parasit kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan
memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa
adalah dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka
secara aktif memberi makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil
bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali
ke trophozoite disebut excystation.
Protozoa dapat mereproduksi
dengan pembelahan biner atau beberapa fisi. Beberapa protozoa bereproduksi
secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa menggunakan kombinasi,
(mis. Coccidia). Seorang individu protozoon adalah hermaphroditic.
Nama lain untuk protozoa adalah
Acrita (R. Owen, 1861). Mereka dapat menyebabkan malaria atau disentri amuba.
Sumber wikipedia
Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkanmaka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista. Ilmuwan yang pertama kali mempelajariprotozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.
Sumber : blog
Peran
menguntungkan :
- Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.
- Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.
- Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
- Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
5.
Peran
Merugikan
6.
Protozoa
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang
disebabkan Protozoa antara lain :
Jenis
penyakit
|
Protozoa
|
Disentri
Diare (Balantidiosis) Penyakit tidur (Afrika) Toksoplasmosis (kematian janin) Malaria tertiana Malaria quartana Malaria tropika Kalaazar Surra (hewan ternak) |
Entamoeba
histolytica
Balantidium coli Trypanosoma gambiense Toxoplasma gondii Plasmodium vivax Plasmodium malariae Plasmodium falciparum Leishmania donovani Trypanosoma evansi |
Sumber : blog
Mengenal Penyakit Infeksi Menular Seksual yang Disebabkan Protozoa dan Ektoparasit
Trikomoniasis
Trikomoniasis
merupakan penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya
ditularkan melalui hubungan seksual dan sering menyerang traktus urogenitalis
bagian bawah pads wanita maupun pria, namun pada pria peranannya sebagai
penyebab penyakit masih diragukan. ( Tony S. Djajakusumah, 2003 )
Tvaginalis merupalcan
satu-satunya species Dichomnas yang
bersifat patogen pads manusia dan dapat dijumpai pada traktus urogenital.9.
Pertarna kali dikemukakan oleh Dome pada. tahun 1836 dan untuk waktu yang lama
sejak ditemukannya dianggap sebagai komensal.
T vaginalis berbentuk
ovoid dan berukuran antara 10 sampai 20 mµ. Pada sediaan basah spesimen dari
penderita dengan gejala yang hebat, ukurannya lebih kecil bila dibandingkan
dengan spesimen dari kasus asimtomatik atau dari biakan. T vaginalis mempunyai membran undulans
yang pendek, tidak mencapai setengah dari panjang baclannya. Pada sediaan basah
mudah terlihat oleh karena gerakan yang terhentak-hentak. Membelah secara longitudinal
dan membentuk koloni trofozoit pada, permukaan sel epitel vagina dan uretra,
pads wanita; uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis pada pria
T vaginalis cepat coati bila mengering,
terkena, sinar matahari dan terpapar air selama 35-40 menit. Pada keadaan
higiene yang kurang memadai dapat terjadi penularan melalui handuk atau pakaian
yang terkontaminasi. Dua species lainnya yang dapat ditemukan pada manusia,
yaitu Ttenax yang hidup,
didalam rongga mulut dan Pentatrichomonas
hominis yang terkontaminasi.
Pedikulosis Pubis.
Pedikulosis
pubis merupakan infestasi kutu Phthirus
pubis pada rambut pubis, tetapi kadang-kadang jugs dapat ditemukan di
alis, bulu mata dan rambut aksila.
Ditularkan
melalui kontak fisik yang erat, biasanya pada saat berhubungan seks atau dari
orang tua kepada anaknya. Juga dapat ditularkan melalui benda-benda yang
dipakai bersama seperti pakaian, handuk dan sprei. Jarang dijumpai pada ras di
daerah tropis dengan rambut pubis yang tidak lebat.
Pedikulosis
pubis disebabkan oleh kutu Phthirus
pubis yang panjangnya 1-2 mm, berwarna coklat tua/muda; mempunyai 3
pasang kaki dengan ujung seperti cakar yang digunakan untuk mencengkeram
rambut, dan kepalanya dimasukkan ke dalam folikel. la mengalami 5 siklus hidup
yang berlangsung 25 hari, terdiri dari stadium telur, 3 stadium nimfa dan
bentuk dewasa. Telur berbentuk bulat, memiliki operkulum dan melekat erat pada
dasar rambut oleh lapisan kitin. Dengan pertumbuhan rambut, telur akan menjauhi
kulit sehingga dapat diperkirakan lamanya infestasi. Setelah 5-10 hari telur
menetas menjadi nimfa, turun ke dasar rambut kemudian menjadi dewasa dan mulai
menghisap darah. Telur yang sudah kosong berwarna putih dan mudah terlihat.Bila
tidak menghisap darah pejamu, kutu jarang dapat hidup lebih dari 24 jam. (
Lewie Suyaatmadja, 2005 ).
Skabies
Skabies
adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes scabies Var. Hoininis.( M.
Soedarto, 2005 )
Spesies Sarcoptes mempunyai sejumlah varietas
yang masingmasing bersifat host-specific.
Penyebab skabies pada manusia adalah varietas hominis, sedangkan
varietas pada mamalia lain dapat menginfestasi manusia, tetapi tidak dapat
hidup lama.
Sarcoptes scabiei merupakan tungau kecil yang
berbentuk bulat lonjong dan bagian ventral data. Tungau betina panjangnya
300-450 mikron, sedangkan tungau jantan lebih kecil, kurang lebih setengahnya.
Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki dan bergerak dengan kecepatan 2,5 cm per
menit di pen-nukaan kulit ( M. Soedarto, 2005 ).
Tungau betina setelah dibuahi meneari lokasi yang tepat dipermukaan
kulit untuk kemudian membentuk terowongan, dengan kecepatan 0,5 mm - 5 mm per hari. Terowongan pada kulit
dapat sampai ke perbatasan stratum korneum dan stratum granulosum. Di dalam
terowongan ini tungau betina akan tinggal selama hidupnya yaitu kurang lebih 30
hari dan bertelur sebanyak 2-3 butir telur sehari. Telur akan menetas setelah
3-4 hari menjadi larva yang akan keluar kepermukaan kulit untuk kemudian masuk
kulit lagi dengan menggali terowongan biasanya sekitar folikel rambut untuk
melindungi dirinya dan mendapatkan makanan. Setelah beberapa hari, menjadi
bentuk dewasa melalui bentuk nimfa. Waktu yang diperlukan dari telur hingga
bentuk dewasa. ialah 10-14 hari ( M. Soedarto, 2005 ).
Tungau jantan mempunyai masa hidup
yang lebih pendek dari pada tungau betina, dan mempunyai peran yang kecil pada
patogenesis
penyakit.
Biasanya hanya hidup di permukaan kulit dan akan mau setelah membuahi tungau betina.
Mellanby
(1977), dalam penelitiannya menemukan jumlah rata-rata tungau betina pada
seorang pasien skabies adalah 11. Ini karena hanya kurang dari 10 % jumlah
telur dapat menjadi bentuk dewasa. Tungau ini merupakan parasit obligat pada
manusia dan hanya dapat hidup di luar manusia selama kurang lebih 2-3 hari.
Tungau akan mati pada suhu sedang (moderate temperatur). Pada suhu 50°
Celcius di luar hospes, baik pada udara kering maupun lembab, tungau akan mati
dalam 10 menit. Pada suhu 25° Celcius tungau bertahan hidup selama 3 hari pada
kelembaban relatif 90 derajat. Periode paling lama untuk tungau bertahan di
luar kulit manusia adalah 14 hari pada udara lembab dengan suhu 12° Celcius.
Sedangkan pada suhu yang lebih rendah kemampuan hidup menurun. Banyak
faktor yang mempengaruhi perkembangan skabies, seperti keadaan social ekonomi
yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang bersifat promiskuitas,
kesalahan diagnosis dan perkembangan demografik dan ekologik.
Disarankan
agar jangan terlalu banyak jajan diluar sana, supaya terhindar dari penyakit
seksual yang menjijikkan.
Sumber : blog
Protozoa
adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari
Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri
dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan
mitokondria.
Ciri-ciri
umum :
- Organisme uniseluler (bersel tunggal)
- Eukariotik (memiliki membran nukleus)
- Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
- Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
- Hidup bebas, saprofit atau parasit
- Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
- Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please type your comment