Kamis, 26 April 2012

Perbedaan antara Nemathelmyntes (cacing bulat) dan Plathyhelmintes (cacing pipih)


Perbedaan antara Nemathelmyntes (cacing bulat) dan Plathyhelmintes (cacing pipih)
*   Plathyhelmintes (cacing pipih)
plathyhelmintes
perbedaan
Termatoda
Cestoda
Morfolgi
1.    Bentuk tubuh digenea berbentuk pipih bilateral simetris, seperti lidah atau daun. Kulitnya terdiri dari kutikula kenyal, biasanya berduri dan bersisik.
2.    Memiliki 2 alat isap yaitu; oral sucker dan ventral sucker. Yang berfungsi untuk melekatkan diri pada tuan rumah
1.    Bagian kepala, dilengkapi dengan alat isap, dan sering kali dilengkapi dengan kaitan-kaitan, yang keduanya berfungsi untuk melekatkan diri pada tuan rumah
2.    Badan yang bersegmen-segmen :
a.    Bagian pertama dari badan disebut zone proliferasi merupakan bagian yang tumbuh terus membentuk prologid-proglotid baru
b.    Proglotid ini mempunyai kelamin yang sempurna dan penuh dengan telur dan akhirnya akan melepaskan diri dari induknya keluar bersama feses.
Daur hidup
Hidupnya membutuhkan dua hospes atau  tuan rumah agar tetap bertahan hidup
Telur     mirasidium      sporosis     redia     serkaria     metaserkaria     dewasa
Dan kembali ke telur
Hidup dalam tubuh manusia selaku hospes definitif, larva terdapat dalam jaringan organ babi sbg hospes perantara, manusia terinfeksi karena memakan daging babi, skoleks akan mengadakan eksvaginasi dan melekatkan diri dengan alat isapnya  pada dinding usus, lalu tumbuh menjadi cacing dewasa dan kemudian membentuk storbilla. Dlm waktu 2-3 bln, cacing kemudian membentuk storbilla. Cacing telah dewasa yg mampu mamproduksi telur.telah dewasa yg mampu mamproduksi telur
penyakit
Clonorchis sinensis
Difilobotriasis
Gejala
Gejala penderita cacing hati Clonorchis sinensi tidak nyata, kebanyakan terjadi secara     kronis, setelah terinfeksi baru perlahan lahan muncul gejala seperti hilang selera makan,     lemas, kurang enak di bagian atas perut, diare, kembung, pencernaan kurang baik, sakit di     bagian atas kanan perut dan hati membengkak.
Terjadi iritasi ringan ditempat pelekatan, sakit ulu hati, sakit kepala, dan anoreksia. Gejala abdominal, diare, konstipasi, rasa lapar, mual, dan indigesti
Pencegahan penyakit
 Pencegahan penularan cacing chlonorsis sinensis pada manusia dapat dilakukan     dengan cara memutus rantai hidup cacing ini, meliputi :
1.    Tindakan pengendalian Industri: pembuangan ekskreta dan air limbah/khusus kotor yang aman untuk mencegah kontaminasi pada air sungai; pengolahan air limbah untuk keperluan akuakultur; iradiasi ikan air tawar; pembekuan dingin; perlakuan panas, misalnya pengalengan.
2.    Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga: memasak ikan air tawar sampai benar-benar matang. Konsumen harus menghindari konsumsi ikan air tawar yang mentah atau kurang matang.
Lain-lain: pengendalian siput dengan moluskisida jika memungkinkan; pengobatan pada masyarakat yang terinfeksi untuk mengurangi reservoir infeksi; pemberantasan anjing dan kucing liar.
1.    Penyaringan air minum melalui kain katun tipis.
2.     Merebus air hingga mendidih sebelum  digunakan.
3.    Hanya meminum air berklorin membantu mencegah dracunculiasis.


*        Nemathelmyntes (cacing bulat)
Nemathelmyntes (cacing bulat)

perbedaan
Oxyuris vermicularis
Ancylostoma duodenale
Filariasis

morfologi
1.    Cacing betinanya berukuran 8-13 mm, dan berbentuk thoraks yang punya kutikula dan bagian kepalanya menggembung.
2.    sedangkan jantan 2-5 mm dan bagian ekornya tumpul dan menggulung, punya hanya sebuah spikulum yang jarang kelihatan
Cacing betina menghasilkan 9.000 – 10.000 butir telur perhari. Cacing betina mempunyai panjang 1 cm, cacing jantan kira-kira 0,8 cm. cacing dewasa berbentuk huruf S atau C dan didalam mulutnya ada sepasang gigi. Rongga mulutnya sangat besar. Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks. Telur cacing tambang besarnya kira-kira 60 x 40 mikron, berbentuk bujur dan mempunyai dinding yang tipis dan di dalamnya terdapat beberapa sel.
1.     Larva panjangnya kurang lebih 147 mikron, bentuknya seperti sosis, ekornya panjang dan lancip.
2.     Mikrofilaria panjangnya kurang lebih 250 mikron, besarung pucat (pewarnaan hematoxilin), lekuk badan halus, panjang ruang kepala sama dengan lebarnya, inti halus dan teratur, tidak ada inti tambahan.
3.     Cacing dewasa (mikrofilaria) halus seperti benang, warna putih kekuningan.
4.     Cacing jantan panjangnya kurang lebih 40 mm ekornya melingkar, mempunyai 2 spikula.
5.     Cacing betina panjangnya 65 -  100 mm, ekor lurus berujung tumpul
Daur hidup
Setelah mengalami kopulasi di sekum -> cacing akan bergerak menuju anus -> bertelur di anus -> menyebabkan gatal pd anus (pruritus ani) -> di garuk -> tidak cuci tangan -> telur infektif tertelan -> menetas di duodenum -> dewasa di jejunum
Daur hidup Ancylostoma duodenale yaitu
Telur -> larva rabditiform -> tiga hari larva rabditiform tumbuh menjadi larva filariform, yang dapat menembus kulit dan dapat bertahan hidup 7-8 minggu di tanah.-> Setelah menembus kulit -> larva ikut masuk melalui aliran darah menuju jantung terus ke paru-paru. Di paru-paru larva menembus pembuluh darah masuk ke bronkus lalu ke trakea dan laring. Dari laring, larva ikut tertelan dan masuk ke dalam usus halus dan menjadi -> cacing dewasa
Mikroilaria (dimalam hari dalam darahdarah perifer) -> berkembang menjadi larva -> jika terhisap oleh nyamuk maka dia akan berada diusus nyamuk -> kemudian selubung larva terlepas -> dalam 24 jam larva sampai di otot-otot toraks dan terus hingga ke usus -> kemudian berkembang menjadi proboscis-> jika nyamuk menghisap darah manusia, cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia dan berkembang hingga dewasa.
Penyakit yang disebabkan
Oksiuriasis
Ancylostomiosis
Kaki gajah

Gejala
1.       Kurang nafsu makan
2.       Berat badan      menurun
3.       Aktivitas meningkat
4.       Sering mengompol
5.       Cepat marah
6.       Sulit tidur
Tinja bersifat lunak, berwarna gelap. Gejala anemia dapat dilihat dari pucatnya selaput lendir mulut, mata, vagina, maupun dari kulit, terutama didaerah perut. Radang yang ditimbulkan dapat menyebabkan menyempitnya muara saluran empedu.
·  Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
·  Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
·  Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
·  Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
·  Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)









Pencegahan penyakit
Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:
1.  Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar
2.  Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku
3.  Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
4.  Mencuci jamban setiap hari
5.  Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang/disentuhnya.
6.  Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut
Pengobatan dengan Canex atau Telmin biasanya dilakukan pada umur 6-12 minggu, diulang setiap 2-4 bulan. Anjing betina dewasa diobati 2 kali, dengan antara 2 minggu, pada saat bunting dan menyusui masing-masing dilakukan satu kali. Pyrantel pamoat, citrat emboat, 5-12 mg/kg. Dihlorphos, 27-33mg/kg(dewasa)11mg/kg (anak). Mebendazole, 22mg/kg selama 5 hari. Disophenol, 10mg/kg sub kutan. Fenbendasol, 5mg/kg selama 3 hari
Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya.
Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut.



Sambungan dari jenis nemathelmyntes
Perbedaan
Ascaris lumbricoides
Trichuris trichiura
Morfologi
1.    bentuk bulat atau oval
2.    ukuran 60.40 mikron, warna kecoklatan
3.    mempunyai dinding telur yang kuat, yang terdiri dari bagian luar dan bagian dalam
a.    bagian dalam, terdiri dari bagian vitelin yang liat
b.    bagian luar, terbenuk dari lapisan selaput albumin.
4.    telr mengandung ovum didalamnya. rata-rata sehari keluar 200-600telur
Trichuris trichiura memiliki ujung kerongkongan sempit anterior dan posterior anus lebih pendek dan lebih tebal. Ini merah muda-putih cacing yang berulir melalui mukosa . Betina lebih besar dari laki-laki, sekitar 35-50 mm dibandingkan dengan 30-45 mm. [2] Para betina memiliki ujung posterior terus terang bulat dibandingkan dengan rekan-rekan pria mereka dengan ujung melingkar posterior. Telur karakteristik mereka adalah gentong dan cokelat, dan memiliki tonjolan bipolar.
Siklus hidup
penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dibuahi -> telur matang dalam 24 hari ->  menjadi larva dan menembus usus halus, menuju terus ke jantung dan paru-paru. Larva dalam tubuh akan tetap menjadi larva dan tidak pernah tumbuh dewasa.
Telur disimpan didalam feses manusia -> setelah beberapa hari mereka berembrio dan memasukkan infeksi, jika tertelan akan menuju ke usus kecil dan menjadi larva (menuju ke vili) -> kemudian cacing muda pindah ke sekum dan menyelesaikan pemkembangan hingga menjadi cacing dewasa
Penyakit
askariasis
trikuriasis
Gejala
Perpindahan larva melalui paru-paru bisa menyebabkan demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek).
Infeksi usus yang berat bisa menyebabkan kram perut dan kadang penyumbatan usus.
Penyerapan zat makanan yang buruk bisa terjadi akibat banyaknya cacing di dalam usus.
Cacing dewasa kadang menyumbat usus buntu, saluran empedu atau saluran pankreas.
Hanya infeksi yang berat yang menyebabkan gejala berupa nyeri perut dan diare.
Infeksi yang sangat berat menyebabkan perdarahan usus, anemia, penurunan berat badan dan peradangan usus buntu (apendisitis). Kadang rektum menonjol melewati anus (prolapsus rektum), terutama pada anak-anak atau wanita dalam masa persalinan
Pencegahan
Pencegahan meliputi pemeliharaan kebersihan yang baik dan menghindari makan sayuran yang belum dicuci bersih.
Untuk mencegah terjadinya penyakit ini perlu diperhatikan hal-hal berkut:
  Gunakan jamban yang bersih
  Tingkatkan kebersihan individu
  Hindari sayuran yang belum dicuci bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please type your comment